The Belcamp Trees, band alternatif rock asal Malang, merilis single perdana mereka bertajuk “Jelita” pada Jumat, 23 Mei 2025. Tayang bertepatan dengan datangnya musim hujan, “Jelita” hadir sebagai lagu romantis yang sarat nuansa sendu, rindu, sekaligus harapan yang tetap tumbuh.
Ditulis oleh sang vokalis, Janu, lirik lagu ini mengisahkan dua insan yang ingin selalu bersama, apa pun keadaannya. Meski realita tak selalu berpihak, mereka tetap memelihara harapan.
“Semua hal yang kita cintai adalah Jelita. Semua yang tak kita harapkan perpisahannya. Kekasih, teman, siapa saja intinya,” kata Janu.
“Jelita” direkam di sebuah studio mungil di pinggir Kota Batu, Joyosentiko Art Space & Music Studios, milik Gama—bassist band punk legendaris LastCarBitch—yang juga turun langsung menangani produksi lagu ini.
Gitaris LastCarBitch, Tommy Cash, turut membantu proses produksi. Artwork lagu ini dikerjakan oleh Ahmad Rizal, teman dekat para personel.
“Jelita” bakal menjadi pembuka menuju proyek EP bertajuk Metamorfase 1/4, yang rencananya akan menceritakan berbagai dinamika hidup di usia dua puluhan—masa transisi penuh guncangan yang mereka sebut sebagai fase “seperempat abad”.
The Belcamp Trees terbentuk awal 2024 oleh empat mahasiswa dari kampus Kampus Putih (UMM). Mereka adalah Janu (vokal/gitar), Farhan (bass), Fachrizal (drum), dan Ibnu (gitar).
Awalnya, mereka hanya empat remaja yang gemar memainkan lagu-lagu indie rock Indonesia dan punk rock luar negeri seperti Ramones, Misfits, hingga Green Day. Tahun ini mereka memutuskan untuk serius menciptakan karya sendiri.
EP Metamorfase 1/4 sejatinya direncanakan rilis awal tahun, namun karena kendala teknis, mereka memilih merilis satu single lebih dulu sebagai pembuka.
Soal nama band, The Belcamp Trees awalnya bernama The Galgondo, merujuk ke desa Tegalgondo tempat mereka berkumpul.
Nama baru mereka muncul saat proses produksi single, ketika seorang teman bernama Rizal melihat tulisan “Belcamthree” di dinding belakang Kampus 3 UMM. Tulisan itu adalah penanda jalan yang kerap disebut “Belakang Campus Three”, dan akhirnya diadopsi menjadi The Belcamp Trees.
Dengan karakter musik alternative rock yang dibumbui sentuhan fuzz dan distorsi khas punk rock, The Belcamp Trees mengambil inspirasi dari band seperti MORFEM, FSTVLST, hingga Green Day.
Kini mereka bersiap menyuarakan warna baru di skena musik alternatif Kota Malang lewat karya-karya yang lebih personal dan matang.
“Jelita” sudah bisa didengarkan di seluruh platform streaming musik per Minggu, 1 Juni 2025.

