Berawal dari nongkrong bareng di Pasar Santa, terbentuklah sebuah The Hirzy, unit punk beranggotakan Hafizd (Vokal & Gitar), Bino (Gitar), Nyoman (Bass), dan Glenn (Drum). Sinergi mereka pada tahun 2022, menghasilkan dua single pada tahun 2023, dan EP perdana bertajuk Terjebak Senang yang resmi rilis awal Agustus ini.
Mini album berisi 5 lagu ini, menampilkan 2 single terdahulu mereka, yakni “Senang Menjadi Jagoanmu” dan “Teori Multiverse”. Plus tiga lagu baru yang masih berwarna identik, di antaranya “Senayan”, “Kau Bukan Objek Seniku Lagi”, dan “Prolog yang Indah, Epilog yang Buruk”.
Di Balik “Terjebak Senang”
Judul “Terjebak Senang” merupakan penggalan dari lirik lagu “Senayan”, tanpa makna filosofis. Menariknya, muatan dalam EP ini sudah dirumuskan oleh Hafidz, jauh sebelum The Hirzy terbentuk. Terinspirasi dari pengalaman dan berbagai cerita kawan yang ia konsumsi.
Bahkan beberapa kutipan lirik, “Senangnya jadi jagoanmu” dan “Kau bukan objek seniku lagi” berasal dari percakapan sehari-hari yang menarik perhatian Hafizd.
“Kalo ditarik lebih jauh ke belakang, itu semua gue tulis waktu masih SMA kelas 3 semester akhir. Tadinya semua lirik itu cuma tulisan-tulisan iseng gue yang ditulis buat konsumsi pribadi aja, sama sekali gak ada niatan buat gue jadiin lirik lagu.” ujar Hafizd.
Nuansa Musik yang Berbeda
Sementara soal materi, tiga lagu baru yang dimuat dalam EP Terjebak Senang memiliki nuansa musik yang berbeda. Namun tetap mempertahankan gaya musik yang konsisten dengan dua single sebelumnya.
“Dari ke tiga itu gue suka semuanya, tapi yang paling favorit menurut gue “Senayan.” Karena nanti lo kaya dibuat bingung gitu waktu dengerin lagunya. Lo mau happy sama musiknya, tapi liriknya gak happy, jadi campur aduk rasanya.” menurut Glenn.
“Kalo gue, “Kau Bukan Objek Seniku Lagi”. Liriknya simpel, musiknya juga mendukung setiap makna kata dari liriknya. Jadi kalo lo dengerin, lo gak perlu minta penjelasan lagi soal lagu ini sih.” sahut Bino.
The Hirzy berpendapat bahwa tiga lagu baru dalam mini album ini bisa menjadi spoiler untuk karya-karya mereka berikutnya. Dan mereka berharap para pendengar bisa menikmatinya, sekaligus menantikan karya-karya mereka selanjutnya.
Penggarapan mini album ini sendiri melibatkan Alouysius Pionteck, sound engineer dari Pasto dan Nasida Ria di departemen mixing dan mastering. Dengan lagu-lagu baru yang mereka rekam seluruhnya di Plug Home Studio Recording.
“Pada waktu produksi, emang tiga lagu ini kita buat beda. Dari vokal, efek gitar, banyak main bass jalan, dan suara drum yang kita ubah, sama juga pada saat proses mixing dan mastering. Itu yang ngebuat berbeda dari dua lagu sebelumnya. Mungkin bisa dibilang juga di dua single kemarin The Hirzy masih gak tau mau seperti apa dari segi warna musik. Nah, di tiga lagu baru yang hadir dalam bentuk mini-album ini bisa jadi jawaban, atau sekaligus bisa memperkenalkan The Hirzy itu seperti apa.” tutup Nyoman.
Tentang The Hirzy
The Hirzy terbentuk pada akhir tahun 2022, beranggotakan Hafizd (Vokal & Gitar), Bino (Gitar), Nyoman (Bass), dan Glenn (Drums). Nama band ini diambil dari nama teman dekat Hafizd, Hirzi, yang memiliki kepribadian unik dan arti yang bagus, yaitu daya cipta. Mereka semua adalah teman satu tongkrongan di Pasar Santa, Jakarta Selatan, yang memiliki ketertarikan tinggi terhadap musik dan genre yang sama. Band ini mengusung aliran Indie Dance Punk, yang merupakan perpaduan antara Punk tahun 70-an, Dance Rock, dan British Pop.
Untuk lebih mengenal dan menikmati karya-karya terbaru The Hirzy, simak Mini Album (EP) mereka “Terjebak Senang” yang sudah tersedia di berbagai platform musik digital, termasuk di sini.