Solois asal Malang, Abih RV akhirnya merilis album perdana berjudul First Vault. Rilis dalam format digital, album ini berisi delapan lagu dari arsip komposisi karyanya sendiri dalam delapan tahun terakhir.
Itu seperti ia jelaskan dalam keterangan tertulisnya. Kataya, lagu-lagu dalam album ini adalah nomor-nomor yang pernah ia susun, lalu dipetikan. Lantaran itu pula, istilah “First Vault” diambil sebagai judul album berisi kumpulan karya-karyannya ini. Sekadar info, first vault sendiri secara harfiah berarti ‘arsip pertama’.
“Ibarat membuka lagi ‘gudang’ arsip yang berisi karya-karya lama saya, kemudian saya bersihkan beberapa lagu yang perlu dipoles ulang. Dari situlah saya menamakan album ini First Vault yang artinya brankas pertama,” kata Abih.
Pemuda kelahiran 1995, tetapi menyukai vibes nostalgia. Ia sengaja mengusung tema rock khas’90 dan 2000-an dalam First Vault.
Hampir semua lirik lagu dalam album ini mengambil tema percintaan. Trek “The Highway of Life” dipilih untuk menjadi single pembuka. Liriknya bertema semangat dan motivasi, juga mengingatkan soal menikmati hidup.
Saat hidup terasa sulit atau membosankan, ada saatnya menoleh ke belakang dan menyadari bahwa perjuangan selama ini patut dihargai. Tentunya tanpa berputus asa dan selalu fokus dengan tujuan hidup.
Selain “The Highway of Life”, tujuh trek lain dalam First Vault, di antaranya “Need a Cowboy Like Me”, “Extrañar”, “Journey of Love”, “Ain’t Afraid to Tell You”, “I’m Gonna Fly”, “Adam’s Song”, dan “Shades of Blue”.
Lewat rilisan debut ini, penggemar Joe Satriani dan Steve Vai berharap masih banyak pendengar yang merindukan music rock sebagai teman brenostalgia. Terlebih di tengah maraknya musisi pop dan elektronik saat ini.
“Unsur rock dalam album ini bukanlah rock yang berat, melainkan rock yang enjoyable untuk semua kalangan,” ungkap gitaris juga berjuluk RV ini.
Abih juga menyampaikan bahwa setelah perilisan First Vault, ia akan segera menggarap lagi album kedua, masih di genre yang sama.
Saat ini, delapan lagu dalam album First Vault dari Abih RV sudah bisa didengarkan di berbagai platform pemutar musik digital.
Sekilas Profil Abih RV
Ahmad Dliya Almunnabih rutin mengunggah konten-konten gitar di Instagram dan Tiktok. Sejak kecil ia sudah belajar bermain gitar. Inspirasinya datang dari Joe Satriani dan Steve Vai.
Semasa remaja, pengaruh Ahmad Dhani mulai hinggap pada Abih. Lalu ia juga belajar keyboard secara otodidak, hingga menekuni kancah music director.
Pengalamannya makin terasah kala mentas dari sekolah. Ia pernah bergabung dalam beberapa komunitas musik dan sempat membentuk band. Plus menjadi pengajar musik, salah satunya di lembaga kursus yang ia bangun bersama koleganya.
Pengalaman tak terlupakan yang pernah dialami Abih, adalah ketika ia melawat ke Auckland, Selandia Baru pada 2017. Di tengah berbagai aktvitas musik selama di sana, ia bertemu dengan Terrence Underwood, seorang musisi country. Apresiasi dan dorongan Terrence membuat Abih lebih percaya diri, hingga berani mengerjakan projek solo sepulangnya ke Indonesia.
Di Auckland juga, Abih mendapatkan julukan “RV” yang tak lain adalah nama panggungnya.
Sembari mengembangkan studio rekaman miliknya di Malang, ia terus mengasah skill produksi musik hingga menangani banyak project. Tidak hanya menggarap projectnya sendiri, Abih juga telah menangani banyak projek, baik lokal maupun mancanegara.
Sebuah langkah penting dalam hidup Abih RV terjadi pada tahun 2022. Ia memutuskan hijrah ke Jakarta, demi meningkatkan peluang dan memperluas koneksi musiknya. Abih RV memulai Kembali semuanya dari nol, di ibu kota industri musik nasional.
Hingga kini, ia tergabung di beberapa project band regular serta menjadi session player beberapa penyanyi seperti Andina Julie, Marsha Zulkarnaen, dan Namira. Selain itu, ia sempat menjadi session player untuk penampilan Titi DJ dan Anggi Marito. Tentu saja dengan menyempatkan diri merampungkan album pribadi di sela-sela berbagai kegiatannya.