Friday, May 16, 2025
Kirim tulisan
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
Levia, supergrup asal Bogor yang bawakan pop atmosferik yang fresh

Single Baru:“Rory (Season Ends)” dari Levia, Supergrup Fresh Asal Bogor

by Hipmin
20 December 2024
in Kolab
A A
0
SHARES
1
VIEWS
Bagikan di WABagikan di TelegramBagi ke FBBagi ke X

Skena musik lokal Bogor kembali diwarnai kedatangan grup baru, Levia. Membawa genre pop yang segar, mereka baru merilis single perdana, “Rory (Season Ends)”, pada Selasa (17/12).

Meski baru terbentuk pada paruh kedua tahun 2024, sosok-sosok di balik Levia sebenarnya sudah nggak asing di kancah musik independen Bogor. Mereka adalah Ricky Herdiansyah (vokal/gitar), Dito Buditrianto (gitar/vokal), Firman Aris (gitar), Denny Priawan (bass), dan Dely Tambunan (drum). Sosok-sosok yang juga menggawangi sejumlah band, seperti mySecretIdentity, Cause, Adopta, Not For Child, dan The Safari.

Diampu oleh para personel kawakan, plus latar belakang musik beragam yang jadi fondasi mereka. Agak nggak mengherankan kalau kehadiran mereka langsung mencuri perhatian. Apalagi, lagu pembuka yang mereka tawarkan juga terdengar solid dan matang.

Waktu ditanya tentang awal terbentuknya, Ricky (vokal/gitar) mengaku bahwa inisiatif datang dari Dito (gitar/vokal). Dito-lah yang pertama kali mengajaknya membentuk band baru.

“Awalnya Dito ngajakin gue buat bikin band baru dan nyodorin nama Dely, teman seband Dito di Cause, sebagai drummer. Dito pengennya gue nyanyi aja, gak usah main gitar. Dan akhirnya ngajak Aris buat ikut gabung,” katanya.

Setelah rutin bertemu dan memantapkan formasi, Denny Priawan dari The Safari dan Not For Child bergabung sebagai personel terakhir. Tak butuh waktu lama, mereka pun masuk studio buat merekam materi debut.

Menurut Ricky, proses produksi single “Rory (Season Ends)” berlangsung lancar dan spontan. Itu terjadi saat mereka menggarap materi mini album yang sebenarnya juga sudah siap.

“Sebenarnya, materi untuk mini album sudah selesai, tapi kami memutuskan untuk melepas “Rory (Season Ends)” dulu sebagai perkenalan,” tambah Ricky, yang juga vokalis sekaligus gitaris mySecretIdentity.

Proses kreatifnya unik, Dito menyusun bagan lagu berdasarkan rekaman pesan suara dari ponsel Ricky. Sementara lirik dan notasi vokalnya sempat dirombak total di tengah sesi rekaman.

Lagu ini direkam di Studio 13 Nadi Bogor dan di-mixing oleh Yos Bonar Singgah (Life Cicla, Goodenough, Hidden Message) di Amplop Records. Temanya tentang sifat dasar manusia yang egois alias self-centered.

“Pada dasarnya semua manusia itu egois, segala yang kita lakukan merupakan cerminan dari kepentingan diri kita sendiri, yang membedakan hanya kadar, kontrol, dan momennya aja,” jelas Ricky soal tema lagu yang mengisahkan sosok dengan kepribadian self-centered.

Secara musikal, “Rory (Season Ends)” mengusung pengaruh gelombang musik cool britania dengan sentuhan pop atmosferik.

“Benang merahnya tetap pop, kita mencoba memadukan pengaruh personal dari masing-masing personel ke dalam satu kantung, jadilah Rory,” ungkap Dito.

Dito juga menegaskan bahwa lagu ini hanyalah salah satu dari berbagai spektrum musik yang akan ditampilkan Levia berikut-berikutnya.

“Semangat bermain-main di Levia cukup tinggi, eksperimentasi itu kayak keniscayaan yang pasti terjadi,” tambahnya.

Saat ini, Levia tengah bersiap untuk merilis mini album debut mereka pada akhir tahun. Sementara itu, “Rory (Season Ends)” sudah tersedia di berbagai layanan streaming, sebagai langkah awal dan perkenalan supergrup baru ini.

SendShareShareTweet

Tulisan Lainnya

Kolab

Single: “Bertahan” – Inveigh, Keluh Kesah Pekerja yang Sedang Jenuh

12 May 2025
Kolab

Pameran: Void/Vision 2025, Kolaborasi Seni Digital Audio Visual

12 May 2025
Kolab

Music Video: “Me vs the Killing Comfort” dari Enitine, Bertema Hubungan Toksik

11 May 2025
Kolab

Pameran Unaffacted Issue, Kolaborasi Bebas Visual Artist & Musisi Malang

7 May 2025
Next Post

Fenomena Brain Drain, Saat Orang Pintar Pilih Eksodus ke Luar Negeri

Maxi Single: "Inyiminnimouse" & "Dila Adalah Rumput” dari Visual Disorder

Bahaya Doomscrolling, Keseringan Lihat Info Negatif di Internet

Rekap 2024: Aneka Info Travel & Pelesiran Ngetren dalam Setahun

Please login to join discussion

© 2025 hipKultur.com

Opsi Lainnya

  • About
  • Contact

Ikuti

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Sign Up
Kirim Tulisan
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result

© 2025 hipKultur.com