Ada teori yang bilang kalau Banksy itu Robert del Naja, pentolan Massive Attack dari skena triphop Bristol, Inggris. Banyak media besar pernah nulis soal ini, mulai The Sun, Independent, sampai ‘Majalah Tempo Edisi Internasional’ (TIME).
Teori ini masih belum bisa dibuktikan, meskipun pelontarnya, jurnalis Skotlandia, Craig Williams nemu beberapa kebetulan. Di antaranya soal enam lokasi grafiti Banksy yang muncul beriringan dengan jadwal tur Massive Attack, seperti di Toronto, New York, Melbourne, Los Angeles, Boston, dan New Orleans.
Tapi, Craig Williams sendiri agak nggak puas sama teorinya yang tersebar luas di media arus utama. Soalnya, dia masih yakin kalau Banksy ini bukan satu orang, tapi kelompok kolektif yang punya visi misi sama, dan memang punya afiliasi dengan Massive Attack. Terus, siapa sebenarnya orang ini?
Siapa Sebenarnya Banksy?
Buat menjawab pertanyaan “Siapa sebenarnya Banksy?”, mari kita mundur ke tahun 1990-an.
Tapi buat yang belum tahu, Banksy adalah nama yang teridentifikasi dari pemilik karya seni stensil jalanan yang sekarang dicap paling populer, dan mungkin juga paling berpengaruh di dunia. Sosok Banksy misterius, meski dibilang sebagai orang Inggris, dengan karya-karya satir dan seringnya kontroversial.
Orang ini pernah bikin geger dunia seni, gara-gara lelang karyanya, Girl with a Balloon, di Sotheby’s, London tahun 2018.
Tepat setelah palu lelang diketok dengan harga akhir 1 juta poundsterling, lukisan tiba-tiba ngerol sendiri. Bingkainya menghancurkan sebagian gambar lewat mesin penghancur kertas tersembunyi.
Aksi heboh itu diklaim Banksy sebagai bentuk protesnya atas komodifikasi seni. Maksudnya, karya seni semata-mata dibikin buat kepentingan profit materi.
Publik pun bertanya-tanya, apa mungkin aksi dramatis ini diatur satu orang, atau jangan-jangan ada tim di balik layar?
Ternyata jawabannya juga masih teka-teki.
Tapi yang jelas, lukisan “Girl with a Balloon” akhirnya masuk rumah lelang lagi dalam bentuk setengah hancur tahun 2021. Laku berapa? Kalau nggak salah taksir, sekitar 18,6 juta poundsterling, setara dengan Rp370 miliar.
Sejak Kapan Nama Banksy Mulai Muncul?
Banksy mengawali kiprah sebagai seniman grafiti awal ’90-an. Ia jadi anggota kelompok grafiti DryBreadZ Crew (DBZ) dari Bristol, Inggris, bersama dua orang yang dikenal sebagai Kato dan Tes. Mereka juga jadi bagian komunitas underground Bristol, bareng Nick Walker, Inkie, dan 3D (Robert Del Naja).
Selama dekade ’90-an di Bristol ini, ia bertemu dengan fotografer Steve Lazarides. Orang inilah yang mulai menjual karya Banksy, dan kelak jadi agennya.
Pameran seni indoor pertama Banksy diadakan pada 1998, di sebuah flat di Easton, Bristol. Pameran itu sebagian besar lukisan akrilik di atas kanvas, dengan karya paling menonjol adalah versi awal dari “Love Is In The Air”.
Masih di tahun yang sama, bersama Inkie, dia mendapat persetujuan dari pemda Bristol buat bikin pameran grafiti outdoor pertamanya. Berlangsung pada 22-23 Agustus 1998 di Canons Road, Bristol Docks. Judulnya Walls on Fire, pameran seni jalanan terbesar di Bristol waktu itu.
Banksy bergerak aktif juga di kancah underground. Selain pameran ‘resmi’, ia juga kerap ‘mengotori’ dinding tanpa izin otoritas. Karya besar pertamanya berjudul “The Mild Mild West”, terekspos pada tahun 1999, di dinding sebuah bangunan di Stokes Croft, Bristol.
Gambarnya boneka beruang dengan bom molotov di tangannya, kayak mau dilempar ke tiga orang polisi antihuru-hara. Konon, gambar itu merespons kejadian awal 1999 yang melibatkan polisi vs komunitas rave Bristol.
Sejak “The Mild Mild West”, karya Banksy mulai sering muncul dengan mode berbeda. Ada momen unik yang berhubungan sama keputusan Banksy ganti teknik, dari mural grafiti jadi stensil.