Tentu setiap orang punya selera makan yang beda-beda. Ada yang suka roti, camilan kering, sayur, pedesan, dan lain sebagainya. Tapi tahu nggak? Kalau ternyata preferensi rasa makanan yang kamu sukai, bisa menggambarkan seperti apa kepribadianmu.
Itu seperti kata pendiri @food-ology, Juliet Boghossian, “You are how you eat (Kamu adalah bagaimana kamu makan).” Dalam waktu 50 tahun lagi, kalimat ini mungkin akan dianggap sebagai pepatah.
Kalimat dengan makna yang hampir sama, juga pernah terucap dari mulut gastronomer populer abad 19 asal Prancis, Jean Anthelme Brillat-Savarin. Ada satu quotes terkenal dalam bukunya, Physiologie du gout (Fisiologi Rasa) terbitan 1835, yang malah sudah dijadikan pepatah.
Bunyinya, “Tell me what you eat and I’ll tell you who you are (katakan kamu makan apa dan aku akan mengatakan siapa kamu.”
Ada Bukti Ilmiahnya
Agar semakin meyakinkan, tentu saja harus ada bukti ilmiahnya. Tapi jangan terlalu yakin, karena ilmuwan umumnya juga terbuka dengan berbagai kemungkinan. Jadi, temuan ilmiah saat ini bisa jadi terbantahkan di masa depan.
Bukti ilmiah yang Hipmin cuplik adalah artikel Charles Spence dalam kompilasi Current Research in Food Science volume 5, tahun 2022. Di situ, ia mengungkapkan bahwa para peneliti sudah menemukan beberapa hubungan kuat antara karakteristik kepribadian dengan preferensi dan kepekaan terhadap rasa-rasa dasar, seperti manis, pahit, asin, asam, dan sebagainya.
Nyatanya, hubungan kuat antara kepribadian dengan selera rasa sudah banyak ditemukan dalam bahasa. Sebagian orang Jawa, misalnya, memakai kalimat “wong iku pait (orang itu pahit)” untuk menyebut orang yang pelit. Atau di Inggris, kalimat “you’re so sweet (kamu begitu manis)” biasanya disampaikan kepada orang yang berkepribadian menyenangkan.
Kepribadian Menurut Rasa Makanan
Nah, kalau kamu ingin tahu lebih banyak soal karakteristik kepribadian berdasarkan preferensi rasa makanan. Berikut ini ada sedikit penjelasannya.
Rasa Manis
Ada sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology tahun 2011. Penelitian ini menemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara preferensi rasa manis dan perilaku prososial.
Penyuka makanan manis biasanya dianggap punya sifat ramah dan menyenangkan, serta mudah bergaul dengan orang lain. Sementara dalam pergaulan, mereka cenderung hangat, lebih bisa berempati, dan suka membantu orang lain.
Rasa Asin
Penggemar makanan asin sering kali dikaitkan dengan sifat tegas dan ambisius. Studi dari Departemen Psikologi di University of Pennsylvania menyebutkan bahwa preferensi terhadap rasa asin bisa mencerminkan kepribadian yang lebih dominan dan berorientasi pada pencapaian.
Mereka yang suka makanan asin bisa jadi cenderung jadi lebih kompetitif dan suka tantangan. Selain itu, mereka juga dikenal sebagai orang yang bisa diandalkan dan pekerja keras.
Rasa Pedas
Menurut penelitian dari Penn State University dalam jurnal Appetite, ada korelasi antara kecenderungan menikmati makanan pedas dengan sifat mencari sensasi dan keterbukaan terhadap pengalaman baru.
Penyuka makanan pedas biasanya pemberani dan suka petualangan. Orang-orang ini cenderung menikmati tantangan dan berani mengambil risiko, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
Rasa Asam
Orang yang menyukai makanan dengan rasa asam sering kali memiliki kepribadian yang kritis dan analitis. Mereka cenderung lebih berpikir rasional dan tidak mudah terpengaruh oleh emosi.
Sebuah studi dalam jurnal Chemical Senses menunjukkan bahwa preferensi terhadap rasa asam bisa dihubungkan dengan kemampuan analitis dan problem-solving yang baik. Agak berlawanan dengan penyuka pedas, penggemar rasa asam lebih cenderung menghindari ketidakpastian atau memilih perencanaan yang matang.
Rasa Umami
Kamu tahu bagaimana rasa umami? Rasa umami sering digambarkan sebagai rasa gurih atau lezat, seperti pada daging, keju, jamur, dan lainnya.
Mengutip Frontiers in Psychology, preferensi terhadap rasa umami sering kali dikaitkan dengan kemampuan untuk menikmati kehidupan dan menghargai hal-hal kecil. Mereka yang menyukai rasa umami cenderung optimis dan mudah puas. Selain itu, mereka juga dikenal menikmati kebersamaan dan punya hubungan baik dengan orang-orang sekitar mereka.
Hasil-hasil penelitian di atas bisa kamu buktikan sendiri, salah satunya dengan introspeksi. Caranya, pertama-tama tanyakan pada diri sendiri, kamu lebih suka makanan pedas, asin, manis, pahit, atau gurih? Bandingkan dengan penjelasan di atas. Lalu, temukan apa benar kamu punya sifat-sifat tersebut? Kalau ternyata tidak, ya gpp.
Menurut Spence dan banyak penelitian lainnya, sebenarnya kepribadian dan preferensi rasa saling memengaruhi satu sama lain. Selera rasa yang kamu miliki bisa dipakai untuk memprediksi kepribadianmu. Tapi ada juga pengaruh emosi, kedewasaan, lingkungan, dan sejumlah faktor lain yang bisa memunculkan kecenderungan ingin mencicipi rasa tertentu.