“Bukan orang Minang dilarang dagang Nasi Padang,” kata berbagai headline berita dan konten media sosial yang hangat seminggu terakhir.
Ini terkait dengan “razia” Ormas yang mencopot tulisan Masakan Padang di sebuah rumah makan nasi Padang murah di Sukadana, Pabuaran, Cirebon. Alasan mereka simpel, karena harga murah yang ditawarkan warung ini nggak sesuai standar.
“Kami tidak melarang orang dari luar Minang berjualan Nasi Padang. Tapi, kalau harganya Rp 9.000 dengan ayam, itu terlalu murah. Bukan soal siapa yang berjualan, tapi agar persaingan tetap sehat dan semua pedagang bisa untung,” kata Penasehat Perhimpunan Rumah Makan Padang Cirebon (PRMPC), Erlinus Tahar, Selasa (29/10/2024) dikutip dari detik.com.
Lalu netizen banyak yang geram, karena melihat peristiwa itu sebagai bentuk persaingan dagang yang kurang sehat.
Sedikit Info Soal Warung Nasi Padang
Ngomong-ngomong soal kesehatan, aneka menu di rumah makan nasi padang juga sering dinilai kurang sehat. Soalnya, masakan-masakannya tinggi lemak dan kolesterol. Dan itu nggak baik buat kesehatan, kalau kebanyakan.
Tapi, menurut Dr. Ari Fahrial Syam dari UI, daun singkong rebus yang selalu jadi kondimen gratisan nasi padang bisa mengurangi kadar kolesterolnya.
Nah, selain daun singkong rebus dan sambal hijau, nasi padang juga identik dengan aneka menu, seperti rendang, gulai otak, ayam pop, cincang daging, tunjang, sayur nangka, dan lain-lain, semuanya makanan khas negeri Minangkabau, Sumatera Barat.
Tapi selain menu-menu itu, masih banyak masakan Minang lain yang jarang atau bahkan nggak ada di rumah makan padang. Kira-kira apa saja?
Baluik Balado
Baluik artinya belut, balado artinya cabai merah keriting. Bahan dasarnya belut yang digoreng sampai cukup kering. Dipadukan dengan cabai merah keriting ditumbuk hancur bersama bumbu rempah yang digoreng. Kombinasi belut dan sambalado ini cocok dinikmati bersama nasi hangat.
Samba Lado Tanak
Mirip dengan kari, tapi diberi banyak cabai merah, sehingga kuah bumbu santannya berwarna oranye. Sementara isiannya bisa berupa telur, telur puyuh, ikan teri, baik salah satu maupun kombinasi semuanya, dengan tambahan jengkol.
Itiak Lado
Itiak artinya itik atau bebek. Pada masakan ini, bebek digoreng garing sebelum disiram dengan bumbu pedas lado. Tapi, kalau dua menu sebelumnya pakai cabai merah, itiak lado menggunakan cabai hijau, sehingga lebih nggak pedas.
Gulai Tambunsu
Gulai tambunsu, tambusu, atau gajeboh terbuat dari usus sapi yang dipotong pendek-pendek, lalu di dalamnya diisi adonan telur, tahu, tempe, atau kentang. Ini disajikan dengan kuah santan berwarna kuning yang rasanya pekat karena bumbu rempah yang melimpah.
Kalio Daging
Kalio sebenarnya masih golongan rendang, sama-sama penuh rempah dan bersantan. Tapi proses masak kalio lebih singkat, yang bikin santannya nggak terlalu menguap, sehingga kuahnya lebih banyak. Menu ini berupa daging sapi berbumbu merah kecokelatan yang meresap.
Sate Padang
Masakan Minang khas yang satu ini sebenarnya mudah ditemukan, tapi bukan di rumah makan padang, melainkan di warung tersendiri. Sate padang terbuat dari daging sapi, lidah, dan atau jerohannya, dengan bumbu rempah pedas yang bercampur tepung beras.
Palai Rinuak
Ini adalah hidangan mirip pepes ikan dengan balutan kelapa parut yang masaknya diasapkan. Ikan yang dipakai di sini adalah ikan rinuak, ikan kecil yang hanya bisa ditemukan di Danau Maninjau. Nggak heran kalau jarang ditemukan di warung nasi padang, terutama di Pulau Jawa.
Ampiang Dadiah
Menu satu ini lebih bergizi dan menyehatkan daripada yang lain di atas. Terbuat dari fermentasi susu kerbau (dadiah), dicampur ketan dan kelapa parut. Rasanya segar dan sedikit asam, sebenarnya cocok dikonsumsi sebagai kudapan sehat, atau jadi makanan penutup setelah asupan kolesterol di warung nasi Padang.