Nama-nama kayak Taylor Swift, Beyonce, Coldplay, BTS, atau Billie Eilish sering masuk nominasi penghargaan musik, bahkan menang. Jadi prestasinya dobel-dobel. Selain ngetop dan mungkin kaya raya, mereka juga punya koleksi vandel penghargaan bergengsi dari mana-mana, mulai Grammy, MTV, sampai Billboard, dan banyak lagi.
Ngomong-ngomong soal penghargaan bergengsi itu, apa syarat utamanya harus ngetop? Kalau iya, seberapa ukuran ngetopnya? Dan apakah nggak ada kriteria selain ngetop, buat seorang musisi bisa menang anugerah musik atau setidaknya masuk nominasi? Diberondong pertanyaan sebanyak itu, Hipmin maunya jawab, “YNTKTS.” Tapi, nggak.
Mungkin nggak banyak orang tahu struggle para musisi pemenang awards tadi seperti apa. Tapi sedikit juga yang ngeh soal kriteria penilaian para juri dalam menentukan nama-nama tadi jadi pemenang. Soal siapa yang berhak menentukan juri-juri, juga nyaris nggak ada yang bahas.
Memang ada voting dalam setiap penentuan. Tapi berdasarkan apa? Pastinya nggak asal-asalan. Ada deretan proses yang terstruktur, mulai dari milih juri sampai menentukan pemenang, apalagi di ajang prestisius kayak Grammy Awards.
Menentukan Pemenang Grammy Memang Agak Ribet
Proses dimulai dari pengajuan karya, ini dilakukan oleh perusahaan rekaman dan Anggota Akademi. Cuma lagu, video musik, atau album yang dirilis selama periode tertentu yang boleh diikutkan. Biasanya antara tanggal 1 September tahun ini sampai 30 Agustus tahun berikutnya, begitu terus setiap tahun.
Genre & Kategori
Soal kategori, karya-karya yang diajukan boleh dari bermacam-macam genre. Nggak cuma pop, tapi juga rock, jazz, sampai elektronik. Genre di luar itu pun bisa. Asalkan diajukan oleh perusahaan rekaman dan Anggota Akademi, sudah memenuhi syarat kelayakan, dan sesuai dengan kategori yang ada di Grammy.
Kategori di Grammy nggak selalu sama tiap tahunnya. Bisa diganti-ganti, dijadikan satu, dipisah, atau ditiadakan sama sekali. Ya, intinya suka-suka yang punya gawe. Tapi lagi-lagi, menentukannya nggak sembarangan.
Beberapa kategori punya kriteria spesifik, misalnya Best New Artist, di mana aturannya sering berubah dari waktu ke waktu. Sekarang, artis bisa masuk Best New kalau punya minimal satu album atau single lebih dari lima. Dan maksimal pernah rilis 30 lagu atau tiga album sebelumnya. Jadi kalau kamu artis yang baru terkenal setelah single ke-30 atau album ke-3 yang rilis antara 1 September — 30 Agustus tahun depan, kemungkinan kamu bisa masuk nominasi.
Disaring Dulu Biar Halus
Setelah semua materi terkumpul, lalu ada proses penyaringan awal. Ini melibatkan lebih dari 350 ahli bidang musik. Tujuannya bukan menilai kualitas artistik, tapi memastikan layak dan cocoknya karya-karya itu dimasukkan kategorinya sendiri-sendiri.
Misalnya, lagu “Phantom of the Opera”-nya Ghost nggak mungkin dimasukkan kategori Lagu R&B Terbaik. Atau contoh yang lain, “Not Like Us”-nya Kendrick Lamar, bisanya ya masuk kategori Best Rap Song atau Best Rap Performance.
Nominasi
Karya-karya hasil saringan bisa masuk tahap nominasi. Proses menentukannya lewat voting oleh Anggota Akademi yang punya reputasi bagus. Anggota bisa ngasih suara di kategori sesuai bidang keahlian masing-masing, dan di kategori umum seperti Rekaman Tahun Ini dan Album Tahun Ini.
Pada umumnya proses nominasi ini menghasilkan lima finalis di setiap kategori. Tapi yang terbaru ada delapan, kecuali beberapa kategori, seperti Producer Of The Year, Non-Classical and Songwriter Of The Year, dan Non-Classical yang masih lima.
Pemenang
Semua nominasi sudah masuk sesuai kategori masing-masing. Selanjutnya voting lagi. Kali ini buat menentukan yang paling top di antara semua nominasi. Sama dengan waktu milih nominasi, proses penentuan pemenang juga dilakukan tertutup. Itu pun masih diawasi oleh akuntan independen biar integritas Grammy tetap terjaga.
Perusahaan akuntan yang biasa kerja sama Grammy, salah satunya Deloitte & Touche LLP. Mereka nggak ikut milih dan nggak punya hak suara, tapi memastikan proses penentuan benar-benar valid. Mulai dari perhitungan, audit voting, sampai memastikan hasil penilaian betul-betul transparan dan tanpa paksaan.
Siapa Saja yang Bisa Jadi Juri?
Tentunya orang-orang yang terlibat di proses pemilihan pemenang Grammy nggak ada yang kaleng-kaleng. Mereka terdiri dari para profesional dan ahli di bidang musik, baik itu produser, penulis lagu, musisi, perusahaan rekaman, maupun para insinyur dari produsen perangkat musik. Itupun nggak sembarangan, karena mereka orang-orang pilihan yang sudah terbukti punya reputasi bagus dan berkontribusi signifikan di bidang musik.
The Recording Academy
Para juri ini adalah anggota The Recording Academy, organisasi nirlaba di Amerika Serikat yang memang punya dedikasi merayakan, menghargai, dan mendukung pencapaian dalam industri musik. Organisasi yang juga dikenal sebagai NARAS (National Academy of Recording Arts and Sciences) ini nggak cuma jadi penyelenggara Grammy Awards, tapi juga menjalankan banyak program pendidikan dan advokasi buat para musisi.
Keanggotaan di Recording Academy terdiri dari berbagai profesional industri musik, termasuk artis, produser, penulis lagu, dan teknisi suara. Cuma anggota aktif yang boleh ikut voting nominasi dan pemenang Grammy Awards. Mereka terbagi dalam beberapa cabang (chapters) di berbagai kota di AS, biar bisa jadi representasi dari komunitas musik yang macam-macam.
Saat ini Recording Academy dipimpin oleh Harvey Mason Jr. Buat yang belum tahu, pemilik Harvey Mason Media ini adalah penulis lagu dan produser, sering bikin lagu hits buat musisi-musisi ngetop. Mulai dari Michael Jackson, Whitney Houston, Elton John, Aretha Franklin, Beyonce, sampai Justin Bieber.
Recording Academy Masih Dibagi-Bagi Lagi
Recording Academy punya tiga lini utama, yaitu Producers & Engineers Wing, Songwriters & Composers Wing, serta Grammy U.
Producers & Engineers Wing
Lini pertama, terdiri dari produser, teknisi, dan profesional lain yang kerja di bidang rekaman atau produksi suara. Fokus utamanya, ya pada aspek teknis dan kualitas produksi rekaman musik. Jadi, mera bakal lebih dibutuhkan di kategori yang teknis-teknis, misalnya Best Engineered Album atau Producer of the Year.
Para profesional yang jadi anggota komite ini jumlahnya sekitar 70-an orang. Memang, nama-nama mereka kurang begitu dikenal, ya karena lebih banyak kerja di balik layar. Mungkin kamu bisa catat nama-nama, seperti Ebonie Smith, Marcella Araica, atau Michael Romanowski. Nanti kalau ada waktu, browsing sedikit, dan kamu akan tahu apa keahlian mereka.
Songwriters & Composers Wing
Unit berikutnya, Songwriters & Composers Wing tentunya berisi penulis lagu, komposer, atau pencipta musik. Para anggotanya pasti punya pemahaman mendalam soal penulisan lagu dan kualitas lirik, sehingga dipercaya menentukan karya mana yang nilai artistiknya tingg. Di Grammy, salah satu peran penting mereka adalah waktu menentukan nominasi dan pemenang kategori Song of the Year.
Salah satu nama populer yang sekarang jadi anggota Songwriters & Composers Wing ini adalah Hans Zimmer. Selain jadi profesional, produser-komposer film asli Jerman ini juga sudah pernah menang Grammy sekaligus Oscar. Karya musiknya yang epik itu bisa kamu dengarkan sambil nonton film The Lion King (1994), Gladiator (2000), Interstellar (2014), Inception (2010), atau Dune (2021).
Grammy U
Selain anggota tim juri, Recording Academy juga membawahi komunitas edukasi Grammy U. Ini adalah pelatihan khusus buat mahasiswa yang tertarik berkarir di industri musik. Anggotanya nggak bisa jadi juri di Grammy, tapi berhak belajar dan interaksi langsung dari para profesional musik, baik lewat acara, program mentoring, maupun workshop.
Keanggotaan Grammy U terbuka untuk umum, sesuai syarat yang tertulis di website Recording Academy. Kalau minat, kamu bisa join program ini. Siapa tahu, kamu bisa jadi generasi penerus di Recording Academy.
Juri Grammy Awards
Semua orang di Recording Academy, kecuali Grammy U, punya peran buat milih nominasi dan pemenang Grammy. Para juri diatur jadi beberapa kelompok, setiap orang akan dapat peran sesuai keahlian masing-masing. Mereka inilah yang daritadi disebut sebagai Anggota Akademi.
Anggota Akademi adalah artis, produser, dan pebisnis musik anggota Recording Academy, baik Producers & Engineers Wing maupun Songwriters & Composers Wing. Selain terkenal punya reputasi bagus, orang-orang ini pernah berdampak signifikan di industri musik.
Nggak heran kalau suara mereka penting. Merekalah yang voting mulai nominasi sampai penentuan pemenang. Mungkin mereka juga yang punya pengaruh besar dalam menggiring selera massal.
Anugerah Penghargaan Musik yang Lainnya
Selain Grammy, masih ada beberapa ajang penghargaan karya musik lain yang juga bergengsi. Baru-baru ini ada MTV Europe Music Awards (EMA). Di EMA, penentuan artis yang bisa masuk nominasi dilakukan penuh sama tim editorial MTV.
Mereka mempertimbangkan performance, video musik, kualitas artistik, serta popularitas dan dampak kultural si artis. Sementara pemenangnya dipilih berdasarkan suara terbanyak dari para fans terdaftar secara online. Proses ini di tahun 2024 menghasilkan nama Taylor Swift yang menyabet penghargaan terbanyak di empat kategori, salah satunya Artist of the Year.
Ada juga Billboard Music Awards, yang secara khusus menentukan pemenang berdasarkan data penjualan. Tim mereka melacak data penjualan artis, mulai dari album fisik dan digital, streaming, pemutaran di radio, tur, sampai keterlibatan sosial.
Di Indonesia, ajang paling bergengsi adalah Anugerah Musik Indonesia (AMI). Kalau ini prosesnya agak mirip dengan Grammy, melibatkan tahap pengajuan, screening, nominasi, voting pemenang, sampai hasil akhir. Tim juri juga berasal dari profesional dari berbagai disiplin ranah musik.