Ketika sedang nggak ngapa-ngapain, pernahkah terlintas di pikiranmu hal-hal yang terasa janggal di peradaban ini? Contohnya seperti: Kenapa Apple nggak pernah ngeluarin iPhone 9 atau Microsoft nggak pakai nama Windows 9?
Sebenarnya ya terserah mereka sih mau pakai nama dan angka berapa. Pengguna kan cuma tinggal pilih dan pakai. Tapi kenapa angka 9?
Ada banyak juga kok yang ingin tahu alasan dua perusahaan teknologi raksasa ini pilih skip ke angka 10.
Ada yang bilang karena alasan takhayul, strategi pemasaran, sampai urusan teknis.
Ulang Tahun ke-10 Apple
Tahun 2017, Apple merilis iPhone 8 bersamaan dengan iPhone X (baca: iPhone 10). Kok langsung X, nggak ada iPhone 9?
Salah satu alasan yang paling masuk akal karena waktu itu Apple lagi ulang tahun yang ke-10.
iPhone X ini memang dirilis untuk merayakan ultah Apple. Jadi ya nama ‘X’ dipilih sebagai simbolisasi angka Romawi untuk sepuluh.
Selama acara peluncuran iPhone September 2017, Apple memperkenalkan iPhone 8 dan iPhone 8 Plus dengan versi yang lebih baik dari model sebelumnya, tetap pakai tombol beranda.
Tapi, di akhir presentasi, CEO Apple Tim Cook punya kejutan lagi, yaitu iPhone X yang desainnya lebih beda.
Layar full tanpa tombol beranda, pakai layar OLED, kameranya lebih oke, dan debut Face ID.
Kata Cook, iPhone X itu “lompatan terbesar sejak iPhone pertama,” sejalan dengan perayaan 10 tahun iPhone yang pertama kali dirilis tahun 2007.
Yaa bisa dibilang perilisan iPhone X ini menandai era baru bagi iPhone.
Kalau dipikir-pikir, mungkin agak aneh kalau ulang tahun ke-10 Apple merilis iPhone 9.
Tapi, rumornya ada juga alasan lain yang lebih ‘mistis.’ Di beberapa budaya, termasuk Asia, angka 9 dianggap sial.
Di Jepang, misalnya, pengucapan angka sembilan terdengar mirip dengan kata yang berarti “penyiksaan” atau “penderitaan.”
Sudah pasti Apple nggak mau produk mereka diasosiasikan dengan hal-hal negatif ini. Apalagi Asia adalah salah satu market paling besar bagi mereka.
iPhone XR Bisa Jadi iPhone 9
Walaupun Apple skip merilis iPhone 9, banyak yang menyebut bahwa iPhone XR bisa jadi sebenarnya adalah iPhone 9.
Soalnya, iPhone XR diluncurkan sebagai versi yang lebih terjangkau dari iPhone X.
Dengan layar LCD 6,1 inci dan komponen yang sedikit di bawah iPhone XS, banyak yang menganggap XR sebagai penerus iPhone 8.
iPhone SE generasi kedua yang diluncurkan tahun 2020 juga sering dianggap sebagai iPhone 9 versi modern.
Karena desainnya masih sama dengan iPhone 8. Ada tombol Home fisik dan Touch ID. Tapi di-upgrade dengan spesifikasi yang lebih mutakhir.
Microsoft Juga Nggak Punya Windows 9
Setelah Windows 8 kurang sukses di pasaran, Microsoft memutuskan untuk langsung lompat merilis Windows 10 di tahun 2015. Kenapa nggak Windows 9?
Salah satu alasannya, kabarnya untuk memisahkan citra Windows 10 dari Windows 8 yang dianggap gagal.
Windows 8, yang dirilis di tahun 2012, punya perubahan besar di user interface-nya. Tapi banyak yang merasa kurang nyaman dengan perubahan tersebut.
Microsoft berusaha memperbaikinya dengan Windows 8.1, tapi tetap saja, reputasinya sudah terlanjur ‘tercoreng.’
Dengan melompat ke Windows 10, Microsoft ingin memberi kesan bahwa mereka mulai dari nol, menghadirkan sistem operasi yang benar-benar baru, better than ever.
Mary Jo Foley, yang rutin nulis report soal Microsoft juga pernah bilang (30 September 2014) kalau Microsoft memilih Windows 10 karena rilis ini dianggap sebagai pembaruan besar terakhir.
Windows 10 dirancang agar pembaruannya dilakukan secara berkala dan lebih kecil, alih-alih mengeluarkan versi baru setiap tahun.
Tapi ternyata Microsoft masih merilis Windows 11. Menepis spekulasi bahwa mereka akan berhenti di Windows 10.
Masalah Teknis
Ada juga alasan teknis yang menarik di balik pemilihan nama Windows 10.
Beberapa pengembang percaya bahwa penggunaan Windows 9 dapat menyebabkan masalah kompatibilitas dengan program-program lama.
Di era 90-an, Microsoft merilis Windows 95 dan Windows 98. Banyak program lama yang menggunakan string kode sederhana seperti “Windows 9*” untuk memverifikasi sistem operasi.
Jadi kalau Microsoft merilis Windows 9, kemungkinan beberapa program tersebut salah mengira Windows 9 sebagai Windows 95 atau 98, yang bisa menyebabkan crash atau masalah kompatibilitas lainnya.
Eh tapi kadang ada ya unduhan Windows 9. Yang pasti, Microsoft nggak pernah merilis sistem operasi bernama Windows 9.
Jadi kalau kamu nemu tautan unduhan Windows 9 secara daring, kemungkinan besar itu adalah virus atau malware dengan menyamar sebagai pembaruan Windows. Jangan didownload ya!
Lalu, ada teori menarik lain yang juga berkembang di kalangan pengguna.
Microsoft sebenarnya pernah mempertimbangkan untuk memberi nama Windows terbaru mereka sebagai “Windows One,” terinspirasi dari produk-produk lain mereka seperti OneDrive, OneNote, dan Xbox One.
Tapi, karena Windows 1.0 sudah pernah dirilis pada tahun 1985, ide ini akhirnya dibatalkan.
Jadi mungkin mereka berpikir, “Kalau nggak bisa pakai One, kenapa nggak langsung ke 10 aja?”
Terus, seperti Apple, Microsoft juga mungkin menghindari angka 9 karena alasan takhayul angka sial.
Walaupun cuma spekulasi, nggak aneh kalau alasan ini juga turut memengaruhi keputusan Microsoft untuk melewati Windows 9. Apalagi pasar Jepang adalah salah satu yang harus mereka rawat.
Bye Angka 9
Apple dan Microsoft memang sepertinya sangat menyadari pentingnya pemasaran dalam penamaan produk.
Penamaan yang unik dan mudah diingat bisa memberi dampak besar dalam persepsi konsumen.
Angka 10 dianggap lebih kuat dan revolusioner dibanding angka 9, yang mungkin terkesan sebagai ‘upgrade kecil’ dari versi sebelumnya.
Kalau iPhone, penggunaan angka Romawi ‘X’ juga menambah sentuhan eksklusif dan futuristik pada produk.
Bagi Microsoft, Windows 10 adalah simbolisasi perombakan total. Jauh dari bayang-bayang Windows 8 yang gagal. Angka bulat 10 juga lebih mudah diingat dan memberikan kesan ‘lengkap’ atau ‘final.’
Sejauh ini, Apple dan Microsoft memang fix skip angka 9.
Apple terus merilis iPhone seri 13, 14, dst. Microsoft juga fokus pada pembaruan Windows 10 dan Windows 11.
Itu berarti, angka 9 akan tetap akan jadi ‘angka yang hilang’ dalam sejarah teknologi kekinian.