Akademisi sekaligus musisi. Menjadi pengajar di salah satu perguruan tinggi ternyata tidak menyurutkan semangat Danuwin untuk berkarya. Ia baru saja merilis single berjudul Dago Atas di berbagai kanal DSP pada akhir tahun 2023, tepatnya 29 Desember.
Sekilas tentang musisi asal Depok yang satu ini. Nama lengkapnya Muhammad Danu Winata. Ia sering terlihat di atas pentas, sebagai backing vokal dari seorang entertainer, Aldi Taher yang kini bergelar Lord. Aldi Taher sendiri, belakangan sering tampil di atas panggung pertunjukan dengan menyanyikan lagu-lagu britpop ’90-an, seperti Yellow-nya Coldplay dan beberapa nomor milik Oasis.
Pada beberapa momen di panggung, Aldi kerap memberikan label “Dosen Britpop” atau “Morissey Indonesia” kepada Danuwin. Aldi Taher jugalah yang mendorong Danuwin untuk berkarya dan mengorbitkannya sendiri. Sampai kemudian hadirlah single berjudul Dago Atas.
Hampir sama seperti Aldi Taher, Danuwin juga menggemari musik-musik britpop ’90-an. Sebut saja, seperti Oasis, Blur, The Smiths, Morissey, The Lightening Seeds, The Cure, dan banyak lagi. Sementara di ranah lokal, ia kerap mendengarkan musik-musik dari Pure Saturday, Rumahsakit, hingga Peterpan. Tentu saja, referensi itu terbawa dalam Dago Atas.
Lagu Dago Atas menceritakan pengalaman pribadi seorang pria yang sangat menikmati perjalanannya di Bandung. Lalu bertemu dengan perempuan primadona, yang waktu itu dikagumi banyak pria, termasuk si penulis lagu, yaitu Danuwin sendiri.
Danuwin seakan mengajak pendengar untuk mengingat kembali suasana jalan-jalan di Dago, salah satu kawasan wisata populer di Bandung. Sambil mendengarkan musik bernuansa britpop ’90-an yang ringan dan nyaman.
Lagu ini juga merupakan perpaduan antara impresi perdana dan rangkuman cerita dari seorang kawan. Bagi Danuwin, Bandung masih memiliki magis tersendiri dalam memberikan inspirasi. Rencananya, ini nantinya juga akan tertuang lewat album Danuwin: The Story Rewind.
Dago Atas juga menambah daftar lagu yang terinspirasi oleh kawasan Dago yang sebelumnya terdapat lagu Pop Sunda yang berjudul “Dago Pakar” yang dipopulerkan Alm Hendarso.
Dalam penggarapannya, lagu tersebut dibuat ketika tiba di Jakarta, dari Bandung. Lord Aldi Taher menjadi eksekutif produser yang membantu dalam musikalitas dan aspek non teknis.
Kemudian ada Wido Setyasmoro yang berperan sebagai produser sekaligus bertanggung jawab dalam mixing dan mastering. Lagu ini direkam di Whiplash Records dan memakan waktu sekitar 3 bulan.
Instagram: @danuwin
CP: 081214852828/
Mail: m.danu45@gmail.com