Wednesday, May 21, 2025
Kirim tulisan
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
artwork kompilasi 2025 rsonance route

Album: “Resonance Route” – Various Artist dari Kommust, Pelarian yang Beresonansi

by Musik Indonesia
4 May 2025
in Kolab
A A
0
SHARES
0
VIEWS
Bagikan di WABagikan di TelegramBagi ke FBBagi ke X

Di tengah deadline tugas, presentasi kelompok, dan segala hiruk-pikuk dunia kampus, mahasiswa UIN Malang ternyata masih punya ruang untuk satu hal yang tak kalah penting: bermusik. UKM KOMMUST (Komunitas Musik Studio Tiga) kembali membuktikan kalau jadwal kuliah padat tak serta merta bikin kreativitas ikut macet.

Setelah tahun lalu merilis album kompilasi bertajuk INFINITE, tahun ini KOMMUST kembali dengan napas yang segar lewat album ke-5 mereka, Resonance Route. Judul yang terdengar filosofis ini ternyata mewakili sebuah sikap: musik sebagai pelarian, sebagai rute untuk keluar sejenak dari dunia akademik yang kadang bikin dada sesak.

“Tajuk Resonance Route adalah sebuah ‘escaping’ teman-teman UKM KOMMUST dari kegiatan mereka sebagai mahasiswa, saya dan teman-teman menjadikan musik dan dunianya sebagai pelarian sekaligus pelampiasan,” ujar Hanif Nurkholis, inisiator album ini.

Tak cuma soal lari, album ini juga jadi penanda. “Saya anggap album ini menjadi dokumentasi band-band di UKM KOMMUST, singkatnya merekam perjalanan secara historis bagi mereka,” lanjut Hanif.

Kompilasi ini diisi oleh tujuh band dengan tujuh warna yang berbeda. NAVVS membuka daftar lewat “Sampai Kapan” yang introspektif, Jadcoustic meneduhkan lewat “Teduh”, lalu ada POSTAPOCALYPTICWRECKEDSHIP dengan “PDP” yang seperti serangan sonik dari galaksi terjauh.

Sementara itu, Blessember mengajak kita berdamai dengan cinta lewat “Better Us”, Freaksi berbicara soal siklus hidup dalam “Pola Berulang”, Wreckout merenung lewat “Quiet”, dan Zzimply menutup dengan “Ada-ada Saja” yang rasanya seperti ngobrol receh tapi dalam.

“Banyak kesulitan memang, seperti penjadwalan rekaman, report hasil karya, dan terbentur dengan kegiatan masing-masing personil, ya kita adalah mahasiswa haha,” ungkap Al Ikhlasul Hakimi, Ketua Umum UKM KOMMUST. Ya, kalau hidup kampus adalah drama penuh plot twist, maka Resonance Route adalah soundtrack-nya—penuh warna, absurd tapi jujur.

Tema yang dibawakan pun tak main-main. Dari kritik sosial, absurditas, kemanusiaan, hingga soal cinta dan kegelisahan personal—semuanya diolah menjadi komposisi yang tidak hanya layak didengar, tapi juga dirasakan. Direkam oleh Ali Husin dan Yusuf Ageng di Kommust Studio, kemudian di-mixing dan mastering oleh Gege Praseta dari AA Studio, rilisan ini resmi mengudara sejak 25 April 2025 di seluruh platform streaming kesayangan kalian.

Jadi, kalau kalian butuh pelarian dari keruwetan dunia atau sekadar ingin tahu seperti apa musik yang lahir dari benak mahasiswa kreatif dan (sedikit) kelelahan, Resonance Route layak banget buat disimak. Kadang, jalan keluar itu bukan di luar negeri, tapi di track keempat playlist lokal.

Tracklisting Resonance Route:

  1. “Sampai Kapan” – NAVVS
  2. “Teduh” – Jadcoustic
  3. “PDP (Persembahan Dari POSTAPOCALYPTICWRECKEDSHIP)” – POSTAPOCALYPTICWRECKEDSHIP
  4. “Better Us” – Blessember
  5. “Pola Berulang” – Freaksi
  6. “Quiet” – Wreckout
  7. “Ada-ada Saja” – Zzimply

SendShareShareTweet

Tulisan Lainnya

Kolab

Single: “Pegang Kendali” – JESENN, Indahnya Mencintai Diri Sendiri

17 May 2025
Kolab

Single: “Give You All” – lightcraft, Lagu Cinta Bernuansa Tak Biasa

16 May 2025
Kolab

Single: “Bertahan” – Inveigh, Keluh Kesah Pekerja yang Sedang Jenuh

12 May 2025
Kolab

Pameran: Void/Vision 2025, Kolaborasi Seni Digital Audio Visual

12 May 2025
Next Post

Vasektomi Dulu, Baru Dibantu?

Single: “Bersamanya” - Zeattle, Nostalgia Rock Romantis ala ’90-an

Pameran Unaffacted Issue, Kolaborasi Bebas Visual Artist & Musisi Malang

Valentin Hansen, Nggak Ada Musisi 'Segila' Dia yang Bikin Lagu Baru Tiap 2 Menit

Please login to join discussion

© 2025 hipKultur.com

Opsi Lainnya

  • About
  • Contact

Ikuti

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Sign Up
Kirim Tulisan
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result

© 2025 hipKultur.com