Unit hardcore asal Malang, Difficult and Hard, kembali hadir dengan energi segar lewat album penuh bertajuk Catastrophic. Dirilis pada 9 Maret 2025, album ini menjadi rilisan terbaru mereka setelah sembilan tahun vakum sejak EP The Endways of Undying (2016).
Catastrophic menjadi penanda kebangkitan baru band yang telah berdiri sejak 2006 ini. Dengan formasi baru: Bagus (vokal), Ikhsan (drum), Pras (gitar), Dista (gitar), dan Brian (bass), mereka membawa napas berbeda dalam karya yang tetap setia pada akar hardcore dan metal.
“Catastrophic kami pilih sebagai judul karena kami melihat kondisi dunia yang berangsur rusak dan hancur akibat ulah manusia sendiri. Dalam album ini kami juga menyelipkan harapan kebangkitan manusia setelah menghadapi kerusakan tersebut,” ujar Bagus.
Album ini menyajikan perjalanan sonik tentang manusia yang menghadapi kehancuran—baik dari luar maupun dalam diri mereka sendiri—dan bagaimana mereka bangkit dari puing-puingnya. Setiap lagu adalah representasi dari ledakan emosi dan amarah, tapi juga menyimpan sedikit harapan.
Ciri khas musik Difficult and Hard tetap terasa: riff bertempo lambat yang berat, dipadukan dengan pola hardcore yang berpadu erat dengan sentuhan metal khas era ’90-an. Pengaruh dari Earth Crisis, Unbroken, Harvest, Breath of Despair, hingga Stupid Rascal terasa kental di setiap track.
Filosofi di balik nama Difficult and Hard sendiri menjadi cerminan realitas kehidupan. Band ini mengangkat tema kerasnya dunia dan tantangan yang menyertainya dalam lirik-lirik mereka.
Narasi tentang perjuangan, konflik, dan keteguhan berdiri menjadi benang merah yang terus mereka bawa sejak awal terbentuk.
Band ini pertama kali dibentuk pada akhir 2006 dengan formasi awal: Prast (gitar), Eko (gitar/Burning My Soul), Fery (bass), Erhan (vokal), dan Andik (drum). Pada 2008, mereka mulai aktif di subscene East Coast Empire – Malang City Hardcore, yang membuka jalan tampil di gigs seperti Malang Satu Kekuatan, Blast To Judgment, Different Direction, hingga End Of The Era.
Kini, bersama formasi yang baru, mereka menghadirkan karya yang lebih matang namun tetap liar.
“Dengan otak baru dan format yang segar, kami mempersembahkan Catastrophic sebagai manifestasi dari segala emosi dan energi yang telah kami bangun selama ini. Ini bukan hanya musik, ini adalah pengalaman,” kata Pras.
Proses produksi Catastrophic dimulai sejak 2024. Lagu-lagu ditulis oleh Bagus, Dista, dan Brian, lalu direkam di Scorpio Studio dengan Prasetyo sebagai produser.
Ia turut mengarahkan visi artistik agar tetap tajam dan autentik. Proses rekaman, mixing, dan mastering ditangani oleh Yasa Wijaya, memastikan detail audio terdengar maksimal dan setia pada karakter keras mereka.
Tak berhenti di situ, Difficult and Hard juga merencanakan kolaborasi visual bersama sembilan ilustrator untuk merespon tiap single dalam album ini.
Catastrophic sudah bisa didengarkan di berbagai platform digital. Merchandise resminya juga telah tersedia dan dapat dipesan melalui Instagram @difficultandhardofficial, dengan harga mulai dari Rp180.000.